Cogbitive Complexity Theory diperkenalakan oleh Kieras dan Polson. 
CCT (Cogbitive Complexity Theory) merupakan perluasan dari GOMS, yang 
telah kita bahas pada artikel Memahami GOMS Dalam IMK. CCT mengandung banyak prediksi tau juga sering disebut sebangai kemungkinan. Pada CCT terdapat dua deskripsi parallel:
- User goal: berhubungan dengan aturan produksi. Aturan produksi tersebut berbentuk”IF kondisi THEN aksi: dan dipisahkan antara aturan untuk pemula dan yang sudah ahli.
- System atau Device. Berhubungan denga jaringan transisi tergeneralisasi yang sangat detail. Terdapat penjelasan yang luas dan jaringan transisinya mencakup semua model dialog.
State
 (kondisi) adalah pernyataan tentang isi memori kerja. Jika kondisi 
bernilai benar maka atruan produksi dijalankan. Sedangkan aksi dapat 
terdiri dari satu atau lebih aksi elementer yang mungkin mengubah memori
 kerja atau berupa aksi eksternal seperti keystoke. Contohnya adalah 
tugas editing menggunakan editor “vi” UNIX untuk mengoreksi antarmuka.
Aturan
 dalam CCT tidak selalu merepresentasikan kinerja yang bebas dari 
kesalahan. Aturan tersebut dapat digunakan untuk menerangkan fenomena 
kesalahan meskipun tidak dapat memprediksinya.
Aturan
 CCT dapat menggambarkan rencana (plan) yang kompleks dibandingkan 
dengan hierarki sekuendial pada GOMS. Aktivasi yang kontinu dari semua 
aturan produksi memungkinkan untuk merepsentasikan rencana yang 
berkesinambungan.
Secara
 umum, semakin banyak aturan roduksi dalam CCT maka akan sulit suatu 
interface untuk dipelajari/dipahami. Selain itu terdapat beberapa 
masalah pada Cogbitive Complexity Theory (CCT), yaitu
1.Semakin
 detail deskripsinya, ukuran deskripsi dari suat bangian interface dapat
 menjadi sangat besar. Jauh lebih, dimungkinkan terdapat beberapa cara 
untuk merepresinasikan perilaku user dan inerasi yang sama sehingga 
mengakibatkan adanya perbedaan pada hasil pengukuran.
2.Pemilihan
 notasi yang digunkan. Munculnya pertanyaan kapan notasi tertentu yang 
dipilih menjadi suatu hal yang penting atau kritis. Seorang dapat saja 
memilih untuk mereprentasikan sisem dengan notasi yang berbeda. Notasi 
yang berbeda dapat mengakibatkan perbedaan pengukuran.
3.CCT
 adalah alat rekayasa (enginnering tool) dengan pengukuran kemudian 
untuk dipelajari (learnability) dan tingkat kesulitan (defficully) 
secara garis besar digabung dengan deskripsi detail perilaku user.
gambar : teori CCT
.png)
Posting Komentar