Ternyata
banyak sekali lulusan SMA yang baru lulus terpaksa menunggu beberapa
lama untuk mendapatkan pekerjaan. Penyebab utama gugurnya lulusan
tersebut antara lain karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan dalam
teknik wawancara.
Hal
tersebut ditandai dengan sikap nervous dan tegang ketika diwawancarai
oleh interviewer sehingga akan menyebabkan kandidat tidak fokus dan
tidak efektif menjawab pertanyaan.
Untuk menghadapi tes wawancara sangat disarankan kalian :
Memiliki pengetahuan wawancara yang baik
Memiliki pengalaman praktek wawancara yang tinggi
Memiliki kepercayaan diri yang tinggi
Lalu apa trik agar lolos Tes Wawancara ? berikut tipsnya :
1) Ketika akan masuk ruang wawancara ketuklah pintu terlebih dahulu
2) Kemudian masuk ruang wawancara, awali dengan ucapan salam
3) Masuk dengan percaya diri
4) Jangan duduk sebelum dipersilahkan
5) Punggung jangan menyentuh sandaran kursi
6) Posisi badan tegak
7) Pandangan lurus ke arah pewawancara
1.
Sebelum anda melakukan wawancara, kenali dulu perusahaan yang ingin
anda lamar, mulai dari bidang perusahaannya, budaya perusahaannya, dan
spesifikasi pekerjaan yang anda lamar diperusahaan tersebut.
Berpakainlah
yang rapi dan sopan, kalau bisa pakailah dasi. Jangan memakai pakaian
yang terlalu mencolok atau memakai parfum yang terlalu ekstrem, biasa
saja tapi pas.
Belajarlah
untuk bicara dengan teratur dan tertata. Jangan sekali-kali berbohong,
tapi jangan juga terlalu polos ketika berbicara.
Anda
harus selalu bisa menjelaskan setiap jawaban yang anda berikan dengan
rasional. Misalkan ketika anda di tanya tentang gaji anda, maka anda
harus bisa menjelaskan gaji sebear itu untuk apa saja. Gunakan rasional
anda untuk menjawab pertanyaan itu. Jawaban-jawaban yang cerdas sangat
diperlukan dalam hal ini.
Tenang, dan berdoalah sebelum dan sesudah wawancara.
Tes
Wawancara (Interview test) adalah tes yang selalu dilakukan oleh tim
rekrutmen perusahaan sebelum calon karyawan akhirnya diterima menjadi
karyawan perusahaan atau instansi terkait.
Melalui
tes wawancara ini, sebuah perusahaan dapat mengetahui apakah peserta
tersebut layak untuk diterima menjadi karyawan atau tidak melalui
jawaban- jawaban yang diberikan kepada tim pewawancara.
Pentingkah Tes Wawancara ?
Sangat
penting untuk mengetahui dan mendalami sifat, karakter, dan pandangan
calon karyawan terhadap profesionalisme dunia kerja.
Contoh Yang Ditanyakan
1. Ceritakan tentang diri anda !
Jawab : Ceritakan tentang riwayat pekerjaan anda dari pertama kali sampai dengan sekarang. Jawablah dengan singkat dan jelas.
2. Pengalaman apa yang anda miliki dalam bidang ini ?
Jawab
: Ceritakan pengalaman kerja yang berhubungan dengan bidang yang anda
lamar. Jika belum punya pengalaman di bidang itu, ceritakan terus terang
anda punya keinginan untuk belajar dengan cepat di bidang baru
tersebut.
3. Apakah anda merasa diri anda sukses ?
Jawab:
Jawablah YA. Dan ceritakan singkat kenapa anda merasa andasukses. Yaitu
anda telah menetapkan target hidup, dan sebagian telah anda capai. Dan
saat ini anda berada di jalur yang tepat untuk meraih semua target hidup
anda tersebut.
4. Apa pendapat rekan kerja anda terhadap diri anda ?
Jawab: Jawablah komentar-komentar rekan kerja anda terhadap diri anda yang dapat menunjang karir anda
5. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini ?
Jawab:
Sebelum wawancara ada baiknya anda caritahu informasi mendalam tentang
profil perusahaan yang anda lamar sehingga anda mampu menjawab
pertanyaan ini dengan baik. Pengetahuan anda tentang perusahaan bisa
menjadi nilai tambah anda.
Penjelasan Lebih Lanjut
1. Beritahukan kami tentang diri Anda?
Biasanya
ini merupakan pertanyaan pembuka, karena itu jangan menghabiskan
terlalu banyak waktu untuk menjawabnya. Berikan jawaban yang menjawab
empat subjek: tahun- tahun terakhir, pendidikan, sejarah kerja, dan
pengalaman karir terakhir.
2. Apa yang Anda ketahui tentang kami?
Ketika
pertanyaan ini dikeluarkan, anda diharapkan mampu mendiskusikan produk
atau pelayanan, pendapatan, reputasi, pandangan masyarakat, target,
permasalahan, gaya manajemen, orang-orang di dalamnya, sejarah, dan
filosofi perusahaan. Berikan jawaban yang memberitahu pewawancara bahwa
Anda meluangkan waktu mencari tahu tentang perusahaan tersebut, namun
jangan beraksi seperti Anda tahu segalanya tentang perusahaan tersebut,
tunjukan keinginan mempelajari lebih banyak tentang perusahaan tersebut,
dan jangan memberikan jawaban negatif seperti “Saya tahu perusahaan
anda mengalami problema-problema, itu alasan saya disini”. Tekankan
keunggulan perusahaan dan minat Anda terhadap hal tersebut.
3. Apa yang dapat Anda berikan pada kami (yang orang lain tidak bisa beri)?
Sebutkan
prestasi-prestasi dan jenjang karir yang Anda telah capai. Sebutkan
kemampuan dan hal-hal yang menarik perhatian Anda, gabungkan dengan
sejarah Anda mencapai hal- hal itu. Sebutkan kemampuan Anda menentukan
prioritas, mengidentifikasi masalah, dan
4. Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling tidak menarik?
Sebutkan
tiga sampai empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil
dan satu saja hal kecil sebagai faktor yang kurang menarik.
5. Mengapa kami harus merekrut Anda?
Pertanyaan
ini sama seperti pertanyaan nomor empat, sebutkan saja
kemampuan-kemampuan Anda yang mampu mendukung perusahaan tersebut.
6. Apa yang Anda cari di dalam sebuah pekerjaan?
Berikan
jawaban yang berkisar pad oportunitas di dalam organisasi. Beritahukan
pewawancara kalau Anda ingin memberikan kontribusi dan dikenali. Hindari
jawaban yang mempersoalkan kestabilan keuangan pribadi.
7. Menurut Anda, apa definisi dari posisi yang Anda inginkan?
Berikan
jawaban yang singkat dan berkisar tentang tugas dan kewajiban. Pastikan
Anda mengerti posisi tersebut sebelum Anda hendak menjawab.
8. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti bagi kami?
Beri
jawaban yang realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda
akan berusaha mengatasi segala harapan dan tantangan dari hari pertama,
Anda membutuhkan sekitar enam bulan untuk benar-benar mengerti
organisasi perusahaan dan kebutuhannya.
9. Berapa lama Anda akan bersama kami?
Beritahukan
pewawancara bahwa Anda tertarik berkarir bersama perusahaan tersebut
namun Anda ingin tetap tertantang untuk mencapai target bersama.
10. Dari resume Anda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini. Bagaimana pendapat Anda?
Ini
pertanyaan jebakan. Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun
percaya diri dengan kemampuan Anda. Cara terbaik menanganinya adalah
menjawab bahwa Anda butuh mengenal perusahaan lebih jauh sebelum dapat
dengan efisien bekerja di tingkat yang lebih tinggi.
11. Kenapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda yang sebelumnya?
Anda
sebaiknya menjawab pertanyaan ini dengan jujur namun singkat dan jelas
termasuk jika hal tersebut karena Anda dipecat. Namun yang perlu
diperhatikan, Anda sebaiknya jangan menyebutkan konflik pribadi. Perlu
Anda perhitungkan bahwa pewawancara mungkin akan bertanya banyak soal
masalah ini, jangan sampai Anda terbawa emosi.
12. Apa yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?
Beritahu
pewawancara bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik.
Katakan bahwa Anda siap menerima segala resiko demi mendapatkan
pekerjaan yang cocok untuk Anda. Jangan menunjukkan bahwa Anda lebih
mementingkan kestabilan keuangan.
13. Pada pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa yang tidak berkenan?
Berhati-hatilah
dalam menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif.
Deskripsikan lebih banyak hal yang Anda sukai daripada yang Anda tidak
sukai. Jangan menyebutkan masalah pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan
sebelumnya terkesan buruk, pewawancara akan bertanya- tanya mengapa Anda
berada disana. Hal ini jelas mengurangi profesionalisme Anda.
14. Apa pendapat Anda tentang bos Anda sebelumnya?
Ini
juga pertanyaan yang harus Anda jawab dengan hati-hati. Sebisa mungkin
jawablah pertanyaan ini dengan positif karena calon bos Anda akan merasa
Anda akan membicarakan hal-hal buruk tentang dia seperti apa yang telah
Anda lakukan terhadap bos yang terdahulu.
15. Mengapa Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?
Lagi-lagi
ini bisa menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa
inilah alasan Anda mencari lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut.
Jangan bersikap defensif.
16. Berapa gaji yang Anda minta?
Ini
pertanyaan yang mengiurkan, namun pastikan Anda menyebutkan angka
kisaran yang Anda yakin merupakan gaji yang pantas atau bertanya pada
pewawancara berapa kisaran pada pekerjaan sejenis. Jika Anda diberi
pertanyaan ini dari awal wawancara, sebaiknya Anda mengelaknya dengan
mengatakan Anda ingin tahu seberapa banyak tanggung jawab yang akan Anda
pegang di perusahaan tersebut. Tekankan bahwa Anda lebih mementingkan
pekerjaannya namun jangan menjual standar Anda.
17. Apa target jangka panjang Anda?
Untuk
menjawab pertanyaan ini, Anda lagi-lagi diharuskan meneliti perusahaan
tersebut dan mengetahui rencana dan/atau target mereka lalu memberikan
jawaban yang singkron dengan milik perusahaan.
18. Seberapa sukses yang Anda rasa telah capai?
Berikan
jawaban yang positif dan percaya diri, namun jangan memberikan jawaban
yang berlebih. Jangan membuat pewawancara merasa Anda seorang yang suka
membesar-besarkan sesuatu.
“Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima.”
“Lebih
bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke
pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.”
Tips-Tips Yang Dapat Anda Jadikan Panduan Agar Lebih Pede.
1.
Anda harus tahu dengan pasti keahlian dan karakter Anda yang manakah
yang sesuai dengan yang dicari oleh perusahaan untuk posisi yang Anda
lamar. Pikirkan dengan cermat manakah yang merupakan value added (Nilai
Tambah) dari Anda yang dapat dijadikan Unique Selling Point.
2.
Apabila Anda memiliki sejumlah pengalaman kerja, pastikan Anda tidak
lupa ketika disuruh menjelaskan secara detail track record kesuksesan
Anda pada saat interviewer ingin menggali lebih banyak dan lebih dalam
tentang achievement Anda di tempat kerja terdahulu, mereka memegang CV
Anda di tangan. Jangan merusak kesempatan ini dengan penjelasan yang
tidak ada relevansinya dengan apa yang Anda tulis di CV, jelaskan dengan
detail dan jelas.
3.
Anda dapat melakukan riset tentang perusahaan impian Anda melalui
website, teman-teman atapun keluarga Anda yang bekerja di perusahaan
tersebut. Atau Anda dapat menelepon resepsionis perusahaan dan
menanyakan dengan nada sopan apakah Anda bisa meminta brosur perusahaan
tersebut.
4.
Apabila Anda tidak begitu tahu tentang lokasi perusahaan, Anda dapat
menanyakan kepada keluarga atau teman-teman Anda tentang rute menuju
lokasi. Mengetahui lokasi perusahaan akan membantu Anda untuk datang ke
interview tepat waktu.
5.
Ada beberapa pertanyaan sejenis yang dilontarkan oleh interviewer di
berbagai perusahaan dan biasanya dilontarkan ketika Anda diinterview
oleh HRD. Pertanyaan yang paling popular adalah Tell me about yourself!
atau ceritakan mengenai Anda! Anda dapat berlatih untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dilontarkan pada saat interview. Anda
dapat berlatih dengan melibatkan teman atau keluarga Anda untuk
menginterview Anda.
6.
Biasanya pada akhir interview, interviewer akan menanyakan pada Anda
apakah ada yang ingin Anda tanyakan. Gunakan kesempatan ini untuk
mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang intelektual seputar posisi yang
Anda lamar, industry dan company profile. Jadi siapkan satu atau dua
pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada interviewer.
7.
Coba tanyakan proses latihan interview Anda secara keseluruhan, dari
awal sampai akhir. Anda dapat menilai diri Anda sendiri atau meminta
orang lain untuk menilai apakah Anda sudah mampu menjawab dengan tepat
dan jelas bagaimana hasil interview Anda, dll.
Sebelum Wawancara :
1.
Masuklah ke ruangan setelah terlebih dahulu mengetuk pintu baik dalam
keadaan terbuka atau tertutup. Melangkahlah dengan yakin.
2.
Jangan lupa pada saat masuk tersenyumlah pada orang yang akan
menginterview anda. Hal ini akan sangat membantu mengurangi rasa gugup
serta menciptakan suasana hangat.
3. Jabat tangan pewawancara sesuai dengan kekuatan genggamannya
4. Jangan duduk sebelum dipersilahkan oleh pewawancara
5. Duduklah dengan tenang dan gentle
6. Letakkan barang bawaan anda di bawah tempat duduk bukan diatas meja, matikan hp dan sebaiknya anda tidak mengenakan jaket.
7.
Kenakan pakaian formal kemeja lengan panjang yang tidak mencolok, bagi
laki-laki. Serta blazer atau atasan blouse sederhana dengan bawahan
senada atau bawahan lebih gelap dengan warna-warna natural bagi wanita.
8. Kenakan make up dengan warna natural, tidak perlu berusaha
mengesankan pewawancara dengan mengenakan lensa kontak, kutek
warna-warni, atau bulu mata palsu. Karena akan membuat anda terlihat
sangat tidak profesional.
9. Jangan merokok atau mengunyah permen karet
Saat Wawancara :
1.
Bicara dengan bahasa formal, tegas, intonasi sedang sehingga dapat
didengar dengan jelas serta jangan terburu- buru dalam menjawab setiap
pertanyaan
2. Dengarkan
terlebih dahulu secara keseluruhan pertanyaan pewawancara sehingga kita
dapat memberikan jawaban singkat, padat dan tepat. Usahakan tidak
memotong pertanyaan pewawancara, dan dengan mendengarkan keseluruhan
pertanyaan maka kita terhindar dari permintaan untuk mengulang
pertanyaan. Karena akan mengesankan anda tidak siap.
3. Lakukan kontak mata dengan pewawancara, jangan menunduk.
4. Tunjukkan anda sangat berminat dengan perusahaan tersebut, dengan menjawab pertanyaan dengan antusias
5.
Jangan hanya menjawab dengan kata-kata ya, tidak, tidak tahu atau
dengan bahasa isyarat mengangguk atau menggeleng. Usahakan untuk
mengembangkan jawaban sehingga anda terlihat menguasai keadaan.
6. Akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih serta menjabat tangan pewawancara.
Hal-hal penting :
1. Jangan lupa selalu siapkan CV dan surat lamaran anda
2.
Usahakan datang minimal 10 menit sebelum wawancara dimulai, jangan
pernah terlambat. Akibatnya sangat fatal, tidak semua perusahaan memberi
kesempatan kedua.
3. Gali
info sebanyak-banyaknya mengenai perusahaan yang akan anda datangi,
cari di internet tentang profil perusahaan, bidang kerja, produk, tarif,
keunggulan. Kitatidak pernah tahu apa pertanyaan yang akan diajukan
bukan? Paling tidak informasi tambahan ini untuk amunisi cadangan kita
dan menambah rasa percaya diri kita.
4.
Latih jawaban anda mulai sekarang, komitmen anda berlatih akan sangat
menentukan hasilnya nanti karena komunikasi bukan sesuatu hal yang
secara instan kita dapatkan.
Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh perusahaan:
1. Bagaimana anda menggambarkan diri anda?
2. Menurut anda apa kelemahan dan kekurangan diri anda?
3. Darimana anda mendapatkan informasi tentang perusahaan ini?
4. Menurut anda apakah profesionalisme itu?
5. Apa yang anda lakukan jika anda diterima bekerja di perusahaan ini?
6. Mengapa anda berhenti dari pekerjaan lama anda?
7. Apa yang membuat anda tertarik untuk bekerja disini?
Perlu Diperhatikan hal-hal berikut :
Hindari membicarakan kekurangan atasan atau perusahaan lama, karena hal itu mencitrakan kita kurang professional.
Jangan
membuka topik pembicaraan masalah gaji sampai anda ditanya mengenai hal
itu. Karena mengesankan kita lebih suka menuntut apa yang bisa
diberikan perusahaan kepada kita.
Jika
ditanya masalah gaji, sebaiknya jawab jumlah nominal yang anda inginkan
sesuai dengan kemampuan dan pengalaman kerja anda. Jangan meminta jauh
melebihi kemampuan anda
Jangan lupa carilah info tentang standard biaya hidup dan UMR (Upah Minimum Regional) dimana anda akan bekerja nantinya
Jika
dibuka sesi pertanyaan, pergunakan kesempatan ini untuk bertanya.
Tanyakan hal apa saja yang ingin anda ketahui seputar posisi yang lamar
atau hal-hal lain yang berkenaan dengan kepastian kapan kira-kira anda
akan dihubungi untuk mengikuti tes selanjutnya.
Tips lainnya :
Banyak Berlatih
Suasana
asing saat menjalani wawancara atau interview kerja bisa Anda kurangi
jika Anda berlatih wawancara sesering mungkin. Latihan demi latihan yang
Anda jalani membuat Anda lebih siap dan semakin tahu apa yang harus
dilakukan dan dikatakan dalam sebuah interviu. Dengan cara ini, Anda
juga jadi lebih tahu kekurangan diri yang lain kali bisa dihindari atau
malah kelebihan yang bisa ditingkatkan.
Melakukan Banyak Persiapan
Persiapkan
diri Anda sebaik mungkin sebelum menjalani interviuw kerja. Persiapan
yang dilakukan meliputi pengetahuan, kemampuan, serta penampilan Anda.
Semakin baik Anda mempersiapkan diri semakin besar pula kemungkinan Anda
bisa menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan pewawancara dengan
keyakinan penuh. Bagian awal dari wawancara
merupakan
saat yang penting. Jika Anda pada bagian tersebut sudah bisa menjawab
pertanyaan- pertanyaan dengan keyakinan tinggi, rasa percaya diri Anda
juga akan semakin meningkat. Sebaliknya. jika di bagian awal wawancara
kerja Anda sudah merasa serba salah dan cemas, semakin lama semakin
sulit Anda menjawab pertanyaan pertanyaan selanjutnya dengan baik.
Saat melakukan persiapkan, yakinkan diri tentang tiga hal:
1. Anda bisa melakukan pekerjaan tersebut;
2. Anda bisa menyesuaikan diri dengan tugas-tugas yang akan diberikan, dan;
3. Anda bisa melakukan semuanya dengan baik.
Jangan
berpikir pekerjaan itu merupakan yang terbaik. Ketika Anda berpikir
bahwa pekerjaan yang sedang berusaha Anda dapatkan ini merupakan yang
terbaik dan kesempatan hanya datang sekali, tingkat kecemasan yang
dirasakan justru akan meningkat. Tak perlu memberikan penilaian yang
berlebihan sebelum Anda benar-benar tahu dan memulai pekerjaan tersebut.
Anda belum tentu akan menyukai pekerjaan yang bahkan belum Anda
lakukan. Selain itu, kesempatan yang lebih baik bisa saja datang kepada
Anda di lain waktu.Jadi, lebih baik bersikap tenang dan santai. Tak
perlu menjawab dengan jawaban sempurna. Memikirkan suatu jawaban yang
sempuma saja tentu sudah membuat seseorang “pusing”, belum lagi jika
Anda berusaha mendapatkan jawaban tersebut secara spontan saat
pertanyaannya dilontarkan. Hal ini justru akan meningkatkan kecemasan
Anda. Padahal, apa yang menurut Anda sempurna belum tentu dianggap
seperti itu oleh si pewawancara. Cukup siapkan jawaban yang berisi
poin-poin penting yang ingin Anda sampaikan. Jangan rendah diri.
Kecemasan justru bisa semakin meningkat saat pikiran- pikiran rendah
diri memenuhi benak Anda. Hindari pikiran-pikiran negatif seperti “saya
tak cukup pintar” atau “saya kalah hebat dibandingkan kandidat yang
lain”. Akan lebih baik apabila Anda memusatkan perhatian pada
kelebihan-kelebihan yang Anda miliki. Jangan memenuhi pikiran Anda
dengan persainganpersaingan yang tak mungkin bisa diubah.
Banyak pertanyaan jebakan dalam wawancara kerja
Di
antaranya adalah “Coba sebutkan kelemahan Anda”. Untuk menjawabnya
harus hati-hati. Jangan sampai terjebak untuk membeberkan kekurangan-
kekurangan diri sendiri. Tentu Anda tak mau gagal hanya gara-gara
menjawab dengan sangat jujur, namun juga tak berbohong. Jadi bisa serba
salah. Misalnya menjawab, “Saya orang yang perfeksionis dan sangat
memperhatikan detail,”. Jangan mengira itu akan menjadi kelebihan atau
nilai plus. Pewawancara justru akan mengartikan bahwa kerja Anda lambat
karena Anda pasti akan bolak- balik memeriksa detail. Mengatakan tak
punya kelemahan, tentu juga takkan dipercaya. Jadi, bagaimana strategi
menjawabnya?
Buat Perbandingan
Menurut
Andrea Kay, penulis buku Interview Strategies That Will Get the Job You
Want, pertanyaan ini memang penuh jebakan. Padahal, di saat yang sama,
kita diharuskan “menjual diri”. Andrea pun menyarankan saat menyatakan
kelemahan Anda, bandingkan atau hubungkan kelemahan itu dengan kelemahan
orang lain. Misalnya, “Saya menjadi tidak sabar ketika tim saya tidak
cepat mengambil inisiatif.” Dengan begitu, tetap ada nilai plus dari
kelemahan ini. Tak Perlu Berkaitan Jika merasa tak nyaman mengungkap
kelemahan, sebutkan saja yang tak ada hubungannya dengan pekerjaan.
Misalnya, Anda seorang penulis, katakan, “Saya kurang bagus dalam
berhitung atau matematika.”Kelemahan ini memang tak ada hubungannya
dengan karier Anda sebagai penulis. Namun, ini adalah jawaban yang
jujur.
Beri Nilai Plus
Tak
ada salahnya juga menjawab kelemahan dengan jujur. Namun, tambahkan
nilai plus pada kelemahan itu. Misalnya, Anda bisa menambahkan
pernyataan, “....tetapi saya sedang berusaha memperbaikinya.”
Hindari Cara Klise
Karena
bingung, seringkali kita mengatakan kelebihan sebagai kelemahan.
Misalnya, dengan mengatakan diri kita sebagai workaholic. Ada cara
sederhana dan rendah hati dalam menyatakan kelemahan. Misalnya, “Saya
memang mengalami kesulitan dalam mengorganisir sesuatu. Namun, sekarang
saya selalu membuat catatan mengenai hal-hal yang harus dilakukan dan
selalu mengecek tenggat waktunya. Cara ini membantu saya menyelesaikan
tugas dan lebih terorganisir.”
Pilih yang Aman
Usahakan
memilih satu kelemahan yang tidak akan membuat Anda didiskualifikasi
dari wawancara pekerjaan itu. Misalnya, dengan menambahkan pernyataan
sedang berusaha memperbaiki kelemahan itu. Buat seolah sedang belajar
dari kesalahan yang pernah Anda buat.
Selalu Positif
Jadikan
kelemahan sebagai cara untuk bersinar saat wawancara. Bagaimana
caranya? Tampillah sebagai orang yang berjiwa positif. Siapa yang tak
suka dengan orang seperti ini? Ingat sedang dalam sesi wawancara dan
harus membuat diri terlihat menarik untuk direkrut. Mungkin bisa
mengatakan, “Saya jarang duduk di sini (sesi wawancara) dan memikirkan
diri saya dalam pertanyaan seperti ini. Akan tetapi, saya ingin menjawab
pertanyaan ini.” Ini lebih baik daripada mengatakan, “Saya jarang duduk
di sini dan berpikir tentang kelemahan saya.”Hindari menggunakan atau
mengulang kata-kata bernada negatif, meski si pewawancara melempar nada
tersebut. Jangan Berlebihan Hindari menggunakan kata bermakna superlatif
seperti terlemah, terburuk, atau terbesar, karena ini menunjukkan
tingkat paling atas. Jika mengatakan, “Kelemahan terburuk saya...,”
artinya kelemahan itu ada dalam level tertinggi dan menyiratkan Anda
memiliki kelemahan lain yang levelnya lebih rendah. Ini akan membuat
pewawancara menanyakan kelemahan lainnya. Begitu pula ketika mengatakan
“...hal yang paling ingin saya kembangkan...” Ini menyiratkan masih ada
hal lain yang juga perlu diperbaiki.
Gunakan “Mungkin”
Ketika
mengatakan, “Kelemahan saya adalah...” ini menyatakan bahwa kelemahan
itu mutlak, selalu ada dalam diri dan mungkin tidak bisa bisa diubah.
Jadi, akan lebih baik jika mengganti pernyataan dengan, “Sepertinya saya
orang yang...” Jawaban ini memang menunjukkan seolah Anda sendiri tidak
sepenuhnya yakin memiliki kelemahan itu. Namun, jawaban ini menghindari
dari menjawab kelemahan dengan kekuatan.

Posting Komentar